watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

ISTRIKU SAYANG

Kehidupanku berumah tangga dalam hal materi
bisa dikatakan di atas rata-rata. Aku memiliki
rumah yang cukup besar dengan kolam renang
serta taman yang indah di daerah elite Surabaya.

Istriku bernama Anik, ia memiliki toko pakaian
semacam butik di Tunjungan Plaza dan namaku
sendiri Freddy, sebagai kepala cabang sebuah
bank devisa swasta yang besar. Setiap hari kami
berangkat dengan kesibukan masing-masing.

Istriku mengendarai mobil Civic Sport dan aku
mempergunakan mobil kantor. Untuk
menambah kegiatan dan menjaga bentuk
tubuhnya, istriku mengikuti kursus senam dan
aku terkadang mengantarnya jika kebetulan hari
libur. Aku sangat menyayanginya.

Di kantor aku terkenal pendiam dan jarang sekali
bersenda gurau dengan bawahanku, bahkan
sekretarisku sempat mengatakan pada temannya
bahwa aku orang yang frigid dan sulit
terangsang. Di ruanganku terdapat satu sekretaris
keturunan cina masih muda sekali sekitar 23
tahun, Liem Fei namanya. Dia menjadi sekretaris
sejak direktur sebelumku, dandanannya cukup
berani dengan rok mini 15 cm kira-kira di atas
lutut dan kulitnya putih bersih, sering kali
menggoda pandanganku dengan menyilangkan
kakinya bergantian sehingga sesekali terlihat
pangkal pahanya yang menonjol, tapi itu tak
membuatku tertarik. Bahkan jika dia
menyodorkan surat untuk kutanda-tangani tak
segan-segan dia datang kepadaku sambil
membungkuk dan mata nakalku mencuri
pandang pada belahan dadanya yang ranum,
maklum belum menikah sih, kadang-kadang
muncul watak nakalku ingin menyentuh daging
itu, tapi kuurungkan niatku.

Aku ditugaskan ke Jakarta oleh pusat untuk rapat
dan laporan setengah tahunan selama lima hari
dan istriku sudah hafal dengan kondisiku. Aku
memang sering pergi ke Jakarta untuk urusan
semacam itu, tapi pagi ini kelihatan sekali
berubah. Istriku mempersiapkan kepergianku
dengan senang dan bahagia, cepat-cepat
kutepiskan prasangka burukku. Aku berangkat ke
bandara dengan mobil kantor sedangkan istriku
berangkat ke tokonya.

Urusanku di Jakarta dapat kuselesaikan lebih cepat
dari rencana, hanya 3 hari. Berarti sesuai dengan
ijinku aku dapat santai di rumah 2 hari, lumayan.
Waktu ini aku pergunakan untuk istirahat dan
mengurus kebun yang menjadi salah satu hobiku
saat libur bekerja. Aku mengambil penerbangan
jam 08.30 agar sampai di rumah tidak terlalu
siang. Sampai di bandara aku langsung menuju
tempat parkir kendaraan. Kulajukan kendaraanku
dengan cepat agar sampai di rumah. Sesampai di
depan rumah tak kulihat siapa-siapa, aku
berfikiran bahwa istriku sedang di tokonya, akan
kujemput biar dia terkejut pikirku, tetapi
kuperhatikan pintu garasi agak membuka sedikit.

Kendaraanku urung kumasukkan ke dalam. Aku
berjalan perlahan mendekati pintu pagar, kulihat
terkunci. Dengan kunci duplikat yang kumiliki aku
membukanya dan perlahan aku masuk lewat
pintu garasi yang terbuka. Kulihat di belakang
kendaraan istriku ada Panther warna merah
metalik, “Mobil siapa ya, seingatku saudara-
saudaraku atau saudara istriku tak punya mobil
seperti itu”, tanyaku dalam hati.
Aku mendekati mobil tersebut dan “Klek” ternyata
Panther merah ini tidak terkunci, aku membuka-
buka laci untuk mencari petunjuk pemilik
kendaraan tersebut. Dan.. kutemukan kartu
anggota club senam dengan identitas pemilik
bernama “Darwis” dengan alamat Jl. Semanggi
Dalam 73. Cepat-cepat kusalin alamat tersebut
dalam notes kecilku. Kedua anakku memang
sedang liburan sekolah. Dia berlibur di rumah
neneknya seminggu yang lalu. Dengan berjalan
mengendap terus kuperhatikan sekeliling
rumahku, kudengar suara renyah tawa istriku di
belakang dan sesekali erangan manja. Aku
berjalan mendekati suara itu, dengan mengintip
sekelilingnya, akhirnya aku sempat terkejut
dibuatnya. Melalui kisi-kisi pintu garasi kulihat
dengan jelas ke arah kolam renang ada 2 makhluk
berlainan jenis sedang bercanda mesra. Dia
adalah istriku Anik dengan lelaki yang sesuai
dalam foto kartu anggota senam dan cerita
temanku Wenny. Hatiku panas melihatnya, Anik
dengan memakai pakaian renang mini hanya
menutup payudara dan vaginanya saja,
sedangkan Darwis mempergunakan celana
renang kecil mirip CD. Mereka berdua asyik
sambil berlari. Mereka menceburkan diri
kemudian berbalik minum dan saling berbincang.

Kulihat Anik merapatkan duduknya pada Darwis
dan setelah bercakap-cakap sebentar tangan
Darwis menggelitik pinggang Anik, dia
menggelinjang sambil mendesah “Ampun Wis..
lepaskan geli nih..” pintanya, sementara tangan
Darwis terus mengucek pinggang Anik yang
ramping. Anik semakin menggelayut manja pada
Darwis dan kesempatan ini tidak disia-siakan oleh
Darwis dengan memeluk serta mengulum mulut
Anik yang ranum. Aku jadi semakin panas
melihat adegan ini. Kuperhatikan terus mereka
sambil menahan panas hati yang semakin
membara. Kulihat tangan Darwis semakin berani
mengelus seluruh tubuh istriku, kini istriku tidur
dipangkuan Darwis sementara mulut Darwis tidak
lepas dari mulut istriku. Dibiarkannya tangan
Darwis menelusuri payudaranya yang ranum,
Anik mengangkat dadanya tinggi-tinggi sehingga
tangan Darwis berhasil menyusup di belakang
pinggang Anik dan melepas pengait BH-nya, Anik
tergolek hanya dengan memakai celana dalam
saja. Kuperhatikan dari jauh tampak tubuh Anik
yang mulus dengan payudara mencuat dan
pentilnya menonjol merah kecoklatan ditimpa
tangan Darwis yang kecil hitam dan berbulu
kontras sekali. Aku secara tidak sadar mulai
terangsang juga melihat mereka berdua yang
semakin menjadi-jadi, mulut Darwis menelusuri
seluruh lekuk tubuh Anik dan Anik semakin
menggelinjang tak menentu. Mulut Darwis
berhenti pada puting susu Anik dan dihisap-hisap
seperti bayi kelaparan sedangkan tangannya tak
berhenti pada pinggang saja terus bergerak tiap
centimeter pada kulit halus Anik. Aku semakin
senewen dibuatnya, kupegang penisku mulai
mengeras juga melihat adegan gila tersebut.

Semakin lama tangan Darwis semakin berani,
perlahan dimasukkan kedalam CD Anik dan
diuceknya vagina Anik. Tangan kecil hitam dan
berbulu tersebut kini tenggelam dalam vagina
Anik. Tali pengait CD di pinggang ditarik keras
oleh Darwis dan kini aku juga jelas melihat Anik
tidur telentang tanpa busana, sesaat Darwis
memandang penuh kekaguman tubuh putih
mulus dengan buah dada besar bergoyang serta
bulu vagina cukup lebat hitam dan keriting dan
mata Anik terpejam pasrah. Tidak menunggu
lama, tangan Darwis memegang dua lutut Anik
dan merenggangkannya, sehingga tampak jelas
daging kecil merah di tengah vagina Anik, dan
Darwis mulai menjilati dengan rakus. Anik
semakin menggelinjang merasakan ulah Darwis.

Dijulurkan lidahnya memasuki lubang vagina
yang membasah, Anik mengangkat pantatnya
tinggi-tinggi saat mulut Darwis manjauhi
vaginanya seakan Anik tidak rela mulut Darwis
menjauh dari vaginanya. Tak lama kemudian
Anik bangun dan mendorong Darwis untuk tidur,
Anik mulai merayap pada tubuh Darwis yang
kurus, diciuminya Darwis menyeluruh dari mulut
sampai dada, mulut Anik terus menjalar ke perut
sementara tangannya menuju CD Darwis,
diusapnya perlahan dari luar kemaluan Darwis
dan Darwis menggelinjang. Tangan Anik menarik
keras CD Darwis dan kulihat kemaluan Darwis
berdiri tegak menantang, aku terkejut juga
melihat ukurannya, Darwis yang orangnya kecil
ukuran kemaluannya luar biasa panjang dan
besarnya kuperkirakan 22 centimeter sedangkan
tangan istriku mulai mengocok turun naik.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Kemaluan Darwis tidak dapat digenggam semua
oleh Anik. Sambil mengocok Anik memandangi
kemaluan Darwis dengan kagum dan mulut yang
tak henti mendesah. Tanpa membuang waktu
lagi mulut Anik maju menelungkupi kemaluan
Darwis, tapi sayang mulut mungil itu tak sanggup
menampung kemaluan yang membonggol,
dipaksakannya mulut Anik mengulum tapi tetap
tak bisa. Akhirnya hanya kepala dan sebagian
kemaluan yang berhasil tenggelam dalam mulut
Anik. Telur kemaluan tak lepas dari jilatan
lidahnya, kulihat gerakan tubuh Darwis mulai tak
beraturan, dan akhirnya Anik mengambil inisiatif
dengan memegang kepala kemaluan Darwis,
diarahkan kevaginanya dan Anik dalam posisi di
atas menduduki paha Darwis. Anik berusaha
memasukkan semua bagian milik Darwis. Hal itu
kulihat dari kesungguhannya dalam menuntun
kemaluan Darwis menuju lubangnya. Dengan
setengah menjerit kudengar Anik berhasil.

Saat
pantat Anik naik kulihat lubang vaginanya seolah
mau ikut keangkat karena terbebani olah
kemaluan yang begitu besar. Sambil meringis
Anik mulai menggerakkan pantatnya cepat-cepat
dan..
“Ahh.. enngghh.. szztt”,
Kudengar juga suara kecipak, kelihatannya vagina
Anik sudah banjir, tapi Darwis masih senyum-
senyum saja melihat ulah Anik yang menggila.
Aku jadi tidak betah, cepat-cepat kukeluarkan
kemaluanku dan kuelus sebentar, kiranya
spermaku sudah muncrat keluar, sambil
kupandangi kemaluanku dan kubandingkan, jauh
sekali dengan milik Darwis, makanya istriku
tergila-gila kepadanya. Kini istriku dalam posisi
menungging sementara Darwis asyik memegang
pinggul serta meremasnya sambil menyodok-
nyodokan penisnya keras-keras ke vagina Anik
lewat belakang, aku jadi senewen, kenapa Darwis
bisa sekuat itu, padahal aku cuma lima kali keluar
masuk sudah bubar. Kulihat butir-butir keringat
istriku meleleh rata di tubuhnya, akhirnya kulihat
Anik berbalik, ditariknya keluar penis Darwis,
dikocok dan dikulumnya lagi sambil mulutnya
tetap bergumam.

Darwis berteriak dan kusaksikan mulut Anik
penuh dengan sperma Darwis dan Anik masih
terus mengocoknya. Mulut itu masih tetap
menjilat dan membersihkan sperma dengan
rakus. Setelah bersih barulah Anik tersenyum dan
Darwis memeluknya. Aku jadi bingung dan
cepat-cepat aku ke kendaraan untuk kembali ke
kantor, pikiranku suntuk, tak kusangka Anik
tergila-gila dengan penis besar milik Darwis.


Adult | GO HOME | Exit
1/1912
U-ON

inc Powered by Xtgem.com